Puisi

Rindu yang Merdeka

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Rindu yang Merdeka

Puisi : Husnayain *

Sempat aku bertanya pada Tuhan
Kapan kerinduanku menjadi semerdeka bianglala
Kepada pagi yang merindukan malam
Kepada pekat malam yang merindukan bau basah cerita lalu yang terkenang
Kepada aku yang hidup dalam ruang penantian panjang
Pada wajahmu di balik selendang
Aku berdo’a di atas sajadah panjang
Agar rinduku dan rindumu segera merdeka tanpa tanda tanya sayang

Menunggu

Rinduku berpangku tangan
Menanti sebaris kabar yang terbakar
Sedang perahu cerita angin lalu telah berlayar
Aku hanya menatap wajah sabar
Tanpa tau kau sudah mencambuk rasaku yang berkobar
Mampuslah cintaku,
Atas kepergianmu sungguh jiwaku terkapar
Lalu aku kembali menagih janji atas cintamu yang mesti kau bayar
Dan atas nama kenangan, sumpah serapah penantiaku tak akan buyar

Jika Engkau Datang

Jika datang lelaki yang memikul janji
Jika datang lelaki membawa sekuntum rindu
Jika datang lelaki tersenyum menatap ke arah kenangan
Jika datang lelaki menyebut namaku di depan Tuhan
Barangkali itu Engkau
Menyambut seorang aku yang sudah lama tanpa engkau
Lalu jika datang seorang engkau
Maka yang menyambutmu adalah seorang aku
Yang telah lama menunggu kita

Sumenep, 11 Maret 2019

* Perempuan asal Pamekasan yang karyanya kerap kali bertajuk “kerinduan”, baik dari karyanya yang berupa puisi, cerpen dan novel. Penulis telah menempuh Pendidikan Strata 1 Prodi Tasawuf dan Psikoterapi di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah. Jika rindu, bisa berjumpa langsung di:
Email: Princess.nayin@yahoo.com
FB: Husnayain Rumi
IG: @husnayain_rumi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button