3 Jurus Pemkab Sumenep Tekan Angka Kemiskinan
Sumenep, (Madura Today) – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program strategis lintas sektor. Upaya tersebut mulai membuahkan hasil positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Tahun 2025, persentase penduduk miskin berhasil ditekan menjadi 17,02% atau sekitar 188,48 ribu jiwa, turun dari 17,78% atau sekitar 196,42 ribu jiwa pada tahun 2024.
Penurunan ini menjadi indikator bahwa kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang dijalankan Pemkab Sumenep semakin efektif dan tepat sasaran.
Pemkab Sumenep mengacu pada tiga strategi nasional dalam upaya pengentasan kemiskinan, yakni: Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat, Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dan Mengurangi Kantong-Kantong Kemiskinan.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus memperkuat koordinasi dan kerja sama lintas sektor. Setiap perangkat daerah pengampu program kemiskinan dilibatkan bersama pemerintah desa dan masyarakat untuk memastikan intervensi tidak hanya berfokus pada bantuan sosial, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi.
Salah satu program yang terbukti efektif adalah alokasi 20% Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan. Melalui BUMDes, desa-desa didorong mengembangkan usaha pertanian, peternakan, dan sektor produktif lainnya. Langkah ini tidak hanya menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga desa.
Untuk memperkuat arah kebijakan, Bappeda Sumenep juga telah menyusun Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025–2029 sebagai panduan semua perangkat daerah. Dokumen ini mengadopsi pendekatan multidimensi, mengingat bahwa kemiskinan tidak hanya terkait pendapatan, tetapi juga akses terhadap
pendidikan, kesehatan, air bersih, dan layanan dasar lainnya.
Di sisi lain, Pemkab Sumenep tengah mengembangkan sistem data terpadu melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) guna memastikan setiap program intervensi tepat sasaran dan mudah dipantau.
Berikut Tiga Strategi Nasional yang Diperkuat Pemerintah Kabupaten Sumenep:
1. Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat
Strategi ini fokus meringankan pengeluaran masyarakat miskin, terutama pada pemenuhan kebutuhan dasar. Pemerintah Kabupaten Sumenep menjalankan berbagai program, antara lain:
• Bantuan Sosial seperti Program Sembako/BPNT, PKH, beasiswa mahasiswa berprestasi dan kurang mampu, serta bantuan bagi lansia.
• Program Jaminan Kesehatan melalui Universal Health Coverage (UHC) dan BPJS Ketenagakerjaan.
• Program gizi seperti PMT untuk balita stunting, pemberian susu dan biskuit, serta program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
• Bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).
• Program sanitasi berbasis masyarakat.
• Penyediaan air minum dan peningkatan layanan air bersih.
• Subsidi transportasi untuk wilayah kepulauan.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu mengurangi tekanan biaya hidup yang selama ini membebani masyarakat berpenghasilan rendah.
2. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Strategi kedua fokus pada peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat miskin melalui program pemberdayaan dan perluasan akses pekerjaan, antara lain:
• Pengembangan budidaya pertanian dan perikanan.
• Pelatihan keterampilan kerja dan wirausaha, serta penyelenggaraan job fair untuk memperluas peluang kerja.
• Program padat karya berbasis infrastruktur yang banyak menyerap tenaga kerja lokal.
• Fasilitasi akses permodalan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pengembangan usaha di sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Dengan meningkatnya kemampuan produksi dan akses usaha, masyarakat diharapkan dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
3. Mengurangi Kantong-Kantong Kemiskinan
Strategi ini difokuskan pada percepatan pembangunan di wilayah tertinggal dan daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Program-program yang dijalankan meliputi:
• Peningkatan perekonomian desa melalui optimalisasi Dana Desa untuk usaha produktif seperti BUMDes dan BUMDesMa.
• Pembangunan serta perbaikan infrastruktur penting, seperti jalan, jembatan, jaringan listrik, dan fasilitas konektivitas lainnya.
• Peningkatan akses air bersih dan sanitasi yang layak di kawasan yang masih kekurangan.
Penguatan layanan dasar kesehatan dan pendidikan melalui perbaikan sarana prasarana puskesmas dan sekolah, agar masyarakat terpencil mendapatkan akses layanan yang lebih mudah.
Dengan serangkaian kebijakan komprehensif dan sinergi yang semakin solid antar perangkat daerah, pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumenep menunjukkan tren yang sangat positif.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menegaskan bahwa komitmen ini akan terus diperkuat melalui inovasi program, penguatan data, serta kolaborasi berkelanjutan dengan desa dan masyarakat.
Pemkab Sumenep optimistis bahwa langkah-langkah strategis yang telah dan sedang dijalankan akan mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah, baik daratan maupun kepulauan.
Administrator maduratoday.com



