Pilkada Sumenep 2024, Adakah Penantang Achmad Fauzi Wongsojudo?

Sumenep, (Madura Today) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada tahun 2024 ini. Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang akan jadi bagian dari gelaran ini.
Jika pelaksanaannya sesuai dengan jadwal KPU Pilkada yakni tanggal 27 November mendatang. Maka, itu artinya pesta demokrasi tingkat lokal ini tinggal sekitar 6 bulan lagi.
Sebagai konsekuensinya, isu-isu politik prihal figur-figur yang diprediksi akan berlaga nanti sudah mulai diperbincangkan. Tidak terkecuali figur-figur yang akan bertarung di Sumenep.
Yang mengemuka saat ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang disebut-sebut akan kembali maju merebut M-1 masih dianggap sebagai sosok superior yang sulit ditandingi.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan. Fauzi yang saat ini menjadi orang nomor satu di Sumenep sedang memiliki segalanya, mulai modal popularitas, elektabilitas, kendaraan politik hingga cost politik.
Sebagai ketua partai, Bupati Fauzi juga dinilai sukses membawa PDI Perjuangan Sumenep menuju puncak. Di Pemilu 2019 misalnya, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu hanya memiliki 5 kursi di DPRD Sumenep, tapi di Pemilu 2024 perolehan kursinya meningkat drastis.
Dari 5 menjadi 11 kursi di parleman adalah bukti nyata kerja politik Bupati Fauzi jalan, integrasi tim di setiap dapil cukup kuat. Bahkan menyalip perolehan suara PKB sebagai partai yang tidak tertandingi di Sumenep dalam pesta demokrasi beberapa periode sebelumnya.
Di lain pihak, meski muncul beberapa figur lain dengan modal intelektualitas yang mumpuni serta dukungan yang luas, nyatanya diantara mereka memiliki banyak minus dari sisi modal politik lainnya.
Sehingga, cukup logis jika sebagian besar publik menilai masih cukup sulit mencari penantang dan lawan yang sepadan untuk Fauzi di Pilkada bulan November nanti.
Namun demikian, salah seorang pengamat politik di Sumenep, Wildan Rosaili mengemukakan pendapat berbeda, bahwa masih ada kemungkinan Fauzi memiliki penantang serius.
Tetapi dia menyebut sosok figur penantang tersebut harus memiliki modal dua kekuatan. Pertama, memiliki kemampuan lobi politik yang kuat ke pusat untuk melahirkan rekomendasi dari partai politik untuk maju sebagai calon bupati.
“Kedua, memiliki amunisi atau ongkos politik yang kuat,” ungkapnya saat menjadi narasumber di Podcast PWI Talk.
Namun yang tengah menjadi perbincangan publik, kata Wildan, justru masyarakat Sumenep saat ini lebih sering membahas sosok figur yang cocok mendampingi Bupati Fauzi ketimbang membahas pesaingnya.
Khusus untuk figur yang cocok mendampingi Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo nanti, Wildan menyebut yang pasti bukanlah sosok ketua partai.
Sebab, secara kalkulasi politik, politisi PDI Perjuangan itu dinilai figur yang sudah kuat dengan kekuatan jaringan yang tidak diragukan lagi, termasuk ongkos politik.
“Pak Fauzi itu incumbent (petahana), dia sudah punya tim kuat, ongkos politik yang kuat, sehingga beban untuk pemenangan tidak begitu berat. Jadi tidak perlu menggandeng ketua partai,” terangnya.
Namun, jika suami Nia Kurnia itu ingin mudah menang, lanjut dosen di Universitas Wiraraja Sumenep itu, ia harus menggandeng sosok yang punya akar rumput kuat, seperti tokoh agama, tokoh pesantren atau kiai.
“Tapi kalau dia (Fauzi) pede menang tanpa sosok tokoh pesantren atau kiai, maka cukup mencari pendamping dengan kriteria yang paham terhadap tangisan dan jeritan rakyat, yang mampu memformulasikan kebijakan, seperti dari kalangan profesional misalnya. Tapi saya tidak yakin PDIP berani ambil langkah kedua,” tukasnya.
Dari analisis tersebut, layak untuk ditunggu siapakah yang akan menjadi lawan sepadan Achmad Fauzi Wongsojudo nanti? Atau siapakah yang akan dipilih Fauzi untuk mendampingi dirinya demi jalan mulus memenangkan Pilkada?.
Administrator maduratoday.com