Puisi
-
Pandemi
Pandemi Puisi : Thayyibi Sapora Pagi, ditemani oleh kicau burung terucukan Melangkah pasti menuju pintu rumah yang sedang tertutup rapi…
Read More » -
Perigi Tak Berair Kembali
Perigi Tak Berair Kembali Puisi : Thayyibi Sapora* Berusaha dan fokus pada satu titik sumbu saja. Cobalah merenung di sepertiga…
Read More » -
Tentang Siang
Tentang Siang Puisi : Thayyibi Sapora Siang adalah waktu juang Mencari nafkah dengan senang Semua insan akan berperang Melawan keringat…
Read More » -
Nama dalam Doa
Nama dalam Doa Puisi : Thayyibi Sapora Silir ombak membingkai laut naluri Semerbak pantai bertabur kasturi Menghirup hias rimbun gunung-gunung…
Read More » -
Tentang Ibu
Tentang Ibu Puisi : Thayyibi Sapora Jasamu tak bisa aku ganti sedikit pun Meski aku mampu menjual lautan Meski aku…
Read More » -
Hanya Aku
Hanya Aku Puisi : Mar’ atul Jamilah* Tak bosan kupandangi sayu wajahmu Beratap langit yang biru Menuai gerimis dalam temu…
Read More » -
Rapuh (Untuk Kedua Orang Tua)
Rapuh (Ungkapan untuk Kedua Orang Tua) Puisi : Mar’atul Jamilah * Ku pandang lirih aura wajahmu Nampak jelas kerut di…
Read More » -
Biarkanlah Aku Merayu-Mu
Biarkanlah Aku Merayu-Mu Puisi : Mar’atul Jamilah * Rintik malam begitu nampak Menggelitik hingga terbangun Semakin dalam rasa terpuruk Menciptakan…
Read More » -
Hitam Manis
Hitam Manis Puisi : Thayyibi Sapora Hitam pekat menggoda Hasrat ingin mencoba Manis kalem mempesona Bangkitkan semangat dalam jiwa Aroma…
Read More » -
Purnama Terakhir
Purnama Terakhir Puisi : Thayyibi Sapora Congkak ku pandang langit Keruh gelisah membelenggu Sekilas terpikir anggun panorama Disaksikan oleh derusnya…
Read More »