Sumenep

Kadiskominfo Sumenep Bicara Kebocoran Data Pribadi

Website | + posts

Administrator maduratoday.com

Sumenep, (Madura Today) – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya bicara tentang pentingnya masyarakat perlu memahami keamanan digital.

Menurutnya, masyarakat tidak boleh meremehkan dampak dari kebocoran data diri, ketika mengakses informasi atau layanan yang berbasis platform digital.

Kebocoran data diri melalui media digital akan membawa dampak yang serius pada kehidupan nyata seseorang. Tidak hanya secara personal, bahkan juga mampu merugikan instansi yang menaunginya.

Bukan hanya itu, tak jarang kata dia sejumlah hacker akan memanfaatkan data pribadi pengguna aplikasi atau fitur digital, untuk meraup keuntungan yang besar.

Misalnya, menggunakan untuk pinjaman online, mengakses M-Banking, hingga dapat menguras jumlah uang yang ada di dalamnya.

“Ketika data-data kita masuk ke orang lain, maka apa saja yang kita lakukan, bisa terlacak oleh orang tersebut,” jelasnya, saat menjadi tamu di di PWI Talk, Selasa (27/6/2023).

Dia menilai, masyarakat sering kali tidak sadar bahwa data pribadinya telah terakses oleh orang lain. Hal itu, biasanya diawali dengan permintaan username atau password, melalui sejumlah link (tautan) berupa pesan atau aplikasi.

Ferdian mengatakan, dalam skala tertentu kebocoran data pribadi pengguna digital, biasanya juga terjadi melalui transaksi jual beli handphone bekas.

Karena, menurutnya meskipun telah dilakukan reset (kembali ke pengaturan pabrik, red), namun data yang ada di dalam gadget masih tetap dapat diakses kembali.

“Bahkan, saya kalau membeli handphone baru, yang lama tidak pernah saya jual. Saya simpan di rumah. Karena menurut saya, menjual handphone yang telah dipakai, sama saja menjual data yang ada di dalamnya,” katanya.

Selain itu, penggunaan jaringan wifi juga tidak jarang menjadi penyebab dari bocornya data pribadi pengguna aplikasi atau layanan digital.

Atas hal tersebut, ia menyarankan kepada masyarakat yang ingin mengakses informasi atau melakukan transaksi digital, khususnya melalui M-Banking agar tidak menggunakan Wifi, melainkan jaringan data seluler.

Ferdian menambahkan, masyarakat juga harus sering melakukan pergantian sandi secara berkala, baik akun aplikasi dan layanan digital, maupun email, serta smartphone yang digunakan.

Hal itu disebut, mampu meminimalisir terjadinya kebocoran data pribadi hingga penyadapan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kadang kita kan tidak mau ribet. Tapi untuk antisipasi terjadinya hal itu, sering-seringlah ganti password,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya menyarankan agar masyarakat selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas di media digital. Karena jejaknya, secara otomatis terekam oleh sistem digital dan tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.

Sementara untuk memastikan keamanan data di ranah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Diskominfo setempat telah membentuk tim khusus, serta bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Sehingga sejauh ini, platform pemerintahan Sumenep terbilang dalam kondisi aman dari kebocoran data.

Pihaknya mengaku, telah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai literasi digital, kepada berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Sumenep.

“Kami cukup setel untuk menjaga keamanan data masyarakat Sumenep. Kita bentengi secara berlapis-lapis, meskipun terkadang benteng juga bisa roboh, tapi untuk saat ini akun Pemkab Sumenep Alhamdulillah masih aman,” tutupnya.

Penulis: Natasya W | Editor: Dewi Kayisna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button