Kisah Baidi, Raup Rp 6 Juta Sebulan dari Jasa Tambal Ban Panggilan
Administrator maduratoday.com
Sumenep, (Madura Today) – Berpenghasilan besar ternyata tidak selamanya berasal dari profesi yang mewah. Pekerjaan yang biasa-biasa saja bisa meraup rupiah yang banyak asal dilakoni dengan benar.
Seperti kisah Baidi, pria asal Dusun Berruh, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep yang hari-harinya dijalani sebagai tukang tambal ban motor panggilan.
Siapa sangka, jika dari pekerjaan yang hanya sebagai tukang tambal ban keliling itu, Baidi mampu meraup hasil kurang lebih Rp 6 juta dalam sebulan.
Laba sebanyak itu, tentu penghasilan Baidi sudah menyerupai bahkan melebihi gaji seorang PNS, dan tentu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.
Ditemui Madura Today di salah satu ‘tempat tugasnya’ Baidi menceritakan, sudah sekitar 6 tahun dirinya menjalani profesi sebagai pemberi jasa tambal ban keliling atau panggilan tersebut.
“Yang butuh jasa saya ya tinggal telpon,” ujarnya mengawali kisahnya.
Pria 41 tahun ini mengaku awalnya tidak berpikir tentang jasa tukang tambal ban panggilan. Sebab pada umumnya, pelanggan yang butuh jasa tambal ban datang ke tukang tambal, bukan sebaliknya.
Apalagi pada saat itu Baidi sedang memiliki beberapa pekerjaan yang lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti nyupir pikap dan jadi pengrajin ukiran sebagaimana kebanyakan profesi pemuda Desa Karduluk.
“Tak sengaja sih, awalnya yang beli peralatan tambal ban itu tetangga saya. Karena tidak bisa menggunakn sendiri peralatan itu dipinjamkan ke saya,” katanya.
Sampai di situ Baidi belum berpikir untuk beralih pekerjaan, hanya sesekali saja ia melayani tetangga dan kenalannya saat membutuhkan jasa tambal ban.
Lalu bagaimana timbul ide menjadi tambal ban panggilan?. “Jadi gini, ada pengendara motor mengalami ban bocor, karena jauh dari tempat tambal ban, ada yang nelpon saya,” kisahnya.
“Nah, dari situlah nomor saya tersebar dan akhirnya banyak yang telpon saya ketika mengalami ban bocor, apakah di jalan atau di rumahnya,” tuturnya.
Bapak tujuh anak ini menuturkan, awal-awal dirinya ‘beroperasi’ sebagai penyedia jasa tambal ban panggilan, hanya orang-orang Karduluk saja, lalu meluas ke tetangga desa, dan sekarang sudah beroperasi lintas kecamatan.
Uniknya, Baidi tidak pernah pasang tarif untuk setiap jasa yang diberikan, pelanggan membayar seikhlasnya. Namun kata Baidi, rerata para pelanggannya membayar sesuai tarif biasa lalu ditambah jarak tempuh.
“Saya tidak pernah ngitung dikasih berapa sama pelanggan, tetapi dalam sehari semalam saya melayani hingga 20 panggilan. Kalau dapatnya Alhamdulillah sekitar Rp 200 ribu sehari semalam,” tandasnya.
Baidi sendiri siap melayani penambalan ban motor kapan pun. Ia dapat dihubungi lewat telepon di nomor 082 333 819 860.
Penulis : Rossy | Editor : Dewi Kayisna